Jakarta (ANTARA) - Kapten tim nasional Swiss Granit Xhaka menegaskan skuadnya tidak akan membiarkan Kosovo mencetak sejarah saat kedua tim bersua pada laga pamungkas Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, Rabu (19/11) dini hari WIB.

"Kami tentu tidak mau tercatat dalam sejarah (Kosovo-red)," ujar Xhaka, dikutip dari laman Federasi Sepak Bola Swiss (SFV) di Jakarta, Selasa.

Kosovo berpotensi menorehkan dua sejarah jika berhasil lolos ke Piala Dunia 2026.

Pertama, itu akan menjadi penampilan perdana Kosovo di Piala Dunia sejak negara itu merdeka pada 17 Februari 2008.

Kedua, kalau berhasil melaju ke Piala Dunia 2026, itu artinya Kosovo berhasil menaklukkan Swiss dengan selisih skor minimal enam gol.

Silakan periksa situs web kami: rezeki999

Skor tersebut akan menjadi rekor kemenangan terbesar Kosovo atas Swiss, sekaligus kekalahan terburuk Swiss setelah dibantai Inggris 1-8 pada laga persahabatan 62 tahun yang lalu.

Saat ini, Kosovo berada di posisi kedua klasemen sementara Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan 10 poin dari lima laga dan memiliki selisih gol +1.

Sementara Swiss yang ada di puncak klasemen mempunyai 13 poin dari lima pertandingan dan selisih gol +12.

Itu artinya, Kosovo mesti mengalahkan Swiss dengan jarak skor minimal enam gol untuk unggul jarak gol, karena jumlah poinnya sama, dan mengunci satu tempat di Piala Dunia 2026.

Silakan periksa situs web kami: rezeki999

"Sayangnya, hal-hal buruk bisa saja terjadi pada pertandingan nanti. Kami harus berhati-hati karena mereka memiliki performa yang bagus di kualifikasi ini," tutur Xhaka.

Namun, jika tidak mampu mencegah Swiss ke Piala Dunia 2026, Kosovo masih berpeluang bermain di turnamen empat tahunan tersebut melalui fase playoff sebagai tim terbaik kedua di grup.

Timnas Swiss sendiri sudah tampil di 12 edisi Piala Dunia sejak edisi tahun 1934 hingga terkini 2022.

Prestasi terbaik mereka di Piala Dunia adalah mencapai babak perempat final pada tahun 1934, 1938 dan 1954.

Silakan periksa situs web kami: rezeki999

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.